Langsung ke konten utama

UJI NYALI (1)

 

 

 Kesempatan kumpul kembali bersama setelah masa tahanan rumah  untuk Reza tidak disia siakan oleh tiga sekawan.  Perbincangan terlihat mulai seru. Mimik mereka menunjukan bahwa isi diskusi itu seru. Nampak Reza yang jadi pembicara utama. Dua temannya serius memperhatikan. 

Dari hasil wawancara dan diskusi tidak resmi dalam kelas itu, terbuka tabir mengapa Reza sempat menghilang malam itu. Apa sebenarnya yang dicari hingga rela menginap di tepi sungai seoran diri. Hih...cek punya cek ternyata Reza mengikuti orang yang hendak UK UK alias uji nyali di tepi sungai malam itu. Dia tidak langsung pulang ke rumah nenek Sadiyah karena bertemu rombongan yang hanya berjumlah tidak lebih dari lima orang itu di jalan.

Sesampai di tepi sungai Reza tidak mampu menunggu prosesi uji nyali yang mereka lakukan. Rasa kantuk menyergapnya hingga ia masuk ke dalam warung yang memang tidak terkunci saat itu. Rombongan uji nyali tidak mampu melanjutkan uji keberaniannya malam itu dan pulang lebih awal. Tinggalah Reza dalam tidurnya yang begitu nyenyak di tepi sungai tanpa ada yang menemani.

"Kamu kenal dorang yang UK UK itu Reza?" tanya Fari dan Rival. "Iya dorang om - om dari Kalawata," jawab Reza meyakinkan. "Saya lihat malam itu dorang babawa pisang satu sisir, telur dengan pulut,' imbuh Reza lagi. "Pokoknya seru kalau malam itu saya bisa saksikan acaranya dorang," 

"Saya juga ingin balihat le," kata Rival pelan. "Saya juga," Fari menegaskan rasa ingin tahunya. "Kapan kita balihat yang begitu haa, apa saya masih penasaran juga. Gara - gara itu saya ditahan papaku dalam rumah  satu minggu lebih bro. Untung juga kita sudah sekolah. Jadi saya bisa keluar lagi," jelas Reza.

"Eh sobat rumahku kan tidak jauh dari kuala, kalau ada saya dengar om om rencana pigi lagi malam - malam ke kuala kita ikut. Nanti saya kasih tahu kamuorang, "Rival menambahkan. "Top!" Fari mengangkat jempol dan baku paka tangan dengan Reza.

"Kapan itu kira - kira Rival, supaya saya pamit tidur sama nenek Sadiyah lagi.  Alasan kerja kelompok sama papaku, supaya diizinkan," ucap Reza penuh semangat. "Tunggu saja, nanti saya beritahu kalau sudah ada kabar," jawab Rival tenang dan yakin.

bersambung.

Keterangan arti kata/istilah:

babawa: membawa

kamuorang: kalian

balihat: melihat

dorang: mereka

Kalawata: nama tempat/kawasan di kampung.

pigi: pergi.

baku paka: saling menepuk tangan sampai berbunyi (tos)

UK UK : Uji Keberanian

Salam Literasi

Astuti.

SMPN 14 Palu Sulawesi Tengah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIGA SEKAWAN

                 Reza, Fary, dan Rival adalah tiga bocah yang tinggal di sebuah desa. Nama desa itu adalah "Desa Nunu". Entah bagaimana ceritanya sehingga desa itu diberi nama demikian. Selintas info yang dilansir dari para totua (orang tua) yang masih hidup,  bahwa pada zaman dahulu di tepi desa itu di sebuah perbukitan hidup sebuah pohon raksasa. Namanya dalam bahasa setempat adalah "Nunu". Kini baru diketahui ternyata"Nunu" itu adalah "pohon Beringin".         Usia  para bocah itu sekitar 9   dan 10 tahun. Mereka sekolah di sebuah madrasah di desanya kelas tiga. Yang unik adalah ketiga bocah cilik alias bocil ini sesungguhnya tidak tinggal berdekatan meskipun masih satu kampung. Reza tinggal di seberang timur sungai, Fary dan Rival di tepi sungai bagian barat. Lalu, bagaimana ceritanya mereka bisa berteman dan bermain bersama?        ...

KEPERGOK

           Aku dan Oriza teman sebangku. Oriza manis, berperawakan agak pendek berisi dan berkulit putih. Matanya cenderung kecoklatan. Rambutnya sebahu dan agak bergelombang. Istilah kami "rambut ba holven. " Temanku ini punya pembawaan yang luwes sehingga banyak cowok yang naksir dia. Baik itu teman sekelas atau kelas lain. Bisa dikatakan idola begitu.           Usai Magrib Oriza datang ke rumahku untuk memberitahu agar besok saya siapkan baju ganti dari rumah. Katanya kami mau nonton ke bioskop dan dia yang akan bayar harga tiket.Ow, why not, dengan senang hati pikirku. "Besok, sebelum ke bioskop kita ke rumahku dulu pamit sama mamaku", ujar Oriza. "Bilang kita pergi belajar kelompok begitu",  Oriza  menjelaskan dan aku pun hanya terdiam. Aku terus berpikir malam itu karena ada skenario yang harus aku jalankan esok.           Seusai sekolah lakon yangtelah...

Anisa

           Di perusahaan itu hanyalah Ranti yang paling mengerti dirinya. Kepribadian Anisa yang cenderung tertutup membuat banyak karyawan lain kurang bergaul dengannya. Ranti memang sudah bekerja lebih dari setahun di perusahaan pengolah rotan tersebut. Sedangkan Anisa baru masuk sekitar enam bulan yang lalu. Sebenarnya Ranti tidak begitu sreg bergaul dengan Anisa. Bila diajak sering menolak. Bila tidak diajak kasihan, dia seorang diri.           Pada suatu pagi Anisa datang lebih dahulu di tempat bekerja. Ketika Ranti datang, dia mendapatkan Anisa hanya duduk termenung di sudut teras perusahaan. Kebetulan masih pagi benar, ruang absen belum juga dibuka oleh pak Idin, security yang bertugas mengurus absen harian para karyawan. "Kamu kenapa Nis, kok pagi pagi sudah melamun begitu?" tanya Ranti. Anisa menggeleng tanpa ekspresi. Nampak dari sorot matanya ada sesuatu yang disembunyikan. Ranti tidak melanjutkan pe...