"Reza kesini, duduk!" kata ayahnya tegas. "Coba jawab yang benar karena Papa lihat kamu makin malas pergi ke sekolah.. Kalau memang sudah tidak mau sekolah, kamu Papa akan sekolahkan di pulau Jawa. Kebetulan ada pamanmu datang kemarin. Dia menanyakanmu jika ingin ikut ke Jawa". Reza diam dan tertunduk. Ia belum menjawab apa - apa terhadap tawaran ayahnya itu.
Dalam hati Reza mulai berpikir bagaimana kalau ia ikut paman saja ke Jawa Barat. Sekalian saja, karena memang belum pernah ia naik pesawat selama hidupnya. Mungkin di sana lebih enak karena di kota besar. Yah, sepertinya saya akan menjawab yes pada Papa nanti kalau ditanya kembali mengenai hal itu. Kalau begitu saya akan sampaikan berita baik ini pada Fari dan Rival. Dalam hati Reza mulai semangat.
"Nhaa, apa Reza? tidak salah kau ke Jawa" Suara Fari agak meninggi setelah mendengar informasi dari Reza. "Yang benar Reza. Bisa kira - kira kau tinggal di pondok pesantren? Situasi beda Reza. Di sana pasti agak ketat dan kita harus disiplin," urai Fari dengan ucapannya yang agak cadel. "Iya, bisa saya di pesantren. Saya juga pintar mengaji.Kalau ada apa - apa ada paman di sana," balas Reza meyakinkan.
"Jadi kapan berangkat Reza," tanya Fari keesokan harinya. "Lusa kami berangkat dengan pesawat," sahut Reza pasti. "Kalau kau mau kita bisa pigi (pergi) sama - sama supaya kita berdua di sana nanti," goda Reza pada Fari. Fari nampak terdiam ragu sejenak mendengar ajakan Reza itu. "Boleh juga ya? daripada di Palu begini tidak jelas. Malas sekolah dan di rumah juga tidak tahu mau apa" batin Fari terus berkata.
Sesampai di rumah, Fari menyanpaikan hal itu pada ibunya. Kaget dan heran ibu Fari mendengarnya. "Bagaimana bisa dalam waktu dua hari ini mama akan siapkan uang tiket Nak. Harga tiket lumayan mahal. Belum lagi biayamu di sana. Mama senang sebenarnya Fari ikut ke pesantren. Hanya biaya yang belum siap karena mendadak seperti ini," Ibu Fari menjelaskan. Terlihat di raut wajah Fari rasa kecewa yang tidak bisa disembunyikan. Ibunya berkata dalam hati "Ya Allah beri aku jalan untuk kebaikan anakku. Ia mau belajar di pesantren"
Akhirnya pada hari yang telah ditentukan Reza harus berangkat ke Jawa bersama sang paman. Fari ingin sekali turut bersama mereka. Namun, kondisi keuanganlah yang masih jadi kendala saat itu. 'Mama masih usahakan supaya kamu berangkat juga Nak! Sabar saja ya? Fari Insha Allah menyusul Reza ke Jawa.
Komentar
Posting Komentar