Selama beberapa malam berturut turut dalam minggu ini terlihat banyak orang yang punya agenda baru di kampung tempat tinggal para bocil "tiga sekawan". Para tetangga di sekitar rumah Fari setiap pagi sibuk membicarakan tentang pemunculan buaya di sungai. Ooh...rupanya itu yang menjadi alasan kenapa banyak orang berbondong - bondong jalan ke sungai meski malam hari.
Beberapa ekor buaya yang besar sering muncul dan merapat di tepi sungai Palu. Mungkin saja buaya buaya itu merasa lapar sehingga menyembul ke permukaan sungai, bahkan berani tampil di tengah sungai yang tidak ada airnya. Hal itu sering terjadi menjelang waktu Magrib saat matahari sudah condong ke barat. Bukan hanya satu ekor buaya yang muncul. Menurut berita terpercaya dari anak anak, buaya itu berjumlah tiga ekor. Ada yang hitam, kuning, dan putih. Seperti warna balon saja.
Menyikapi hal ini, beberapa orang mengambil inisiatif. Mereka menyediakan hidangan buat tuan buaya yang kerap mejeng di sungai. Karena menarik parhatian warga, buaya gaul itu disajikan makanan berupa anak ayam yang berukuran sedang. Mereka yang memiliki kandang atau peternakan ayam dengan senang hati memberikan ayamnya sebagai hidangan bagi tuan buaya.
Ayam yang sudah mati diikatkan pada tali yang cukup panjang dan diulur ke tepi sungai yang agak dalam agar buaya bisa menggapainya. Untuk membuat tontonan itu sedikit seru, mereka menjulurkan tali cukup panjang ke dalam sungai lalu menarik ujung tali yang di darat sambil berjalan atau naik motor. Motor berjalan perlahan, tali pun ikut bergerak. Buaya yang memang sudah ngiler dengan hidangan sedap itu, tentu saja tidak mematung. Mereka langsung bergerak mengejar anak ayam yang diikatkan pada tali tersebut. Buaya mengikuti kecepatan motor yang dikendarai pemberi makan buaya.
Masyarakat menjadi ramai di tepi sungai guna menyaksikan adegan hiburan tersebut. Apalagi anak anak, mereka para bocil kampung tengil itu menguasai arena akrobat buaya. Beruntunglah sebagian tepi sungai sudah ditembok sebagai penghalang banjir. Jadi penonton di tribun tepi sungai dan lakonnya di dalam air. Semua asyik menyaksikan lakon buaya.
Komentar
Posting Komentar